TUGAS STATISTIK DASAR
Diajukan
Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Statistik Dasar
Dosen
pengampu: Rahma faelasofi, M.Sc.
NOVITA
CANDRA KIRANA (15030015)
GALIH
KRISNA YOGA (15030016)
SITI
NURAENI (15030018)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ilmu
statistik memegang peranan penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan
model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan
data, penyusunan design penelitian, serta penentuan sampel dan dalam analisis
data. Dalam banyak hal, pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan
teknik dan metode statistik tertentu, yang mana kehadirannya dapat memberikan
dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik
dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah hubungan kausal antara dua
atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas
empiris ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Ilmu
statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan
data serta dalam menyajikan data secara lebih mudah. Statistik telah menyajikan
suatu ukuran yang dapat dimengerti secara lebih mudah. Statistik dapat
menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi ataupun menyatakan
variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kecenderungan
tengah-tengah dari variabel.
Statistik
dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang
diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil
cukup refresentatif untuk memberikan infensi terhadap populasi tertentu.
Penarikan
kesimpulan secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah
secara lebih ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi harus disadari bahwa
statistik hanya merupakan alat bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah
dijadikan statistik sebagai tujuan yang menentukan komponen-koponen peneliti
yang lain.
Ketika
seorang pemimpin, baik itu pemimpin dalam sebuah perusahaan ataupun sebuah
negara, ingin menjalankan tugasnya dengan baik maka hal pertama yang meski
dimiliki adalah kemampuan mengidentifikasi dan memahami masalah sehingga
pemimpin tersebut bisa merencanakan dan merumuskan solusi terbaik untuk
memecahkan suatu masalah. Albert Einstein mengatakan memahami masalah sudah 50%
solusi dari masalah itu sendiri maka memahami masalah sangatlah penting dan
mutlak diperlukan agar mampu membuat solusi yang terbaik.
Agar bisa
memahami permasalahan maka perlu memiliki informasi yang baik, memadai,
valid/bisa diandalkan, dan selalu update. Disini ilmu statistik sangat
diperlukan karena untuk mendapatkan informasi otomatis diperlukan kaidah-kaidah
ilmu statistik sehingga informasi yang diperoleh bisa diandalkan dan terukur
kualitasnya.
Berdasarkan
latar belakang diatas penyusun ingin mengetahui lebih jauh tentang ilmu
statistik termaksud juga tentang hubungan ilmu statistik dengan ilmu yang
lainnya serta aplikasi/penerapan ilmu statistik dalam berbagai bidang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Statistik
Istilah Statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya satu
negara. Suatu kegiatan pengumpulan data yang ada hubungannya dengan
kenegaraannya, misalnya data mengenai penduduk, data mengenai penghasilan dan
sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani keperluan administrasi.
Secara kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan);
perangkaan; data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi,
dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu
masalah, gejala atau peristiwa (Depdikbud,1994).
Menurut Sutrisno Hadi (1955) statistik
adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau
kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh Sudjana (1995:2)
bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar
atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan.
Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa
Inggris “statistics” (ilmu statistik), ilmu tentang cara mengumpulkan, mentabulasi
dan menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data
yang berupa angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan
tertentu.
Selain itu statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan
yang terdiri dari teori dan metode mengenai bagaimana cara mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis,
menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis. Dengan demikian, didalamnya
terdiri dari sekumpulan prosedur mengenai bagaimana cara :
Mengumpulkan data, meringkas data, mengolah data, menyajikan data,
menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil
analisisnya.
Ilmu statistik berbeda dengan ilmu
pengetahuan lain, karena statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri
khusus, yaitu :
1)
Selalu
bekerja dengan angka atau bilangan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya ilmu
statistik memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif.
2)
Bersifat
objektif, selalu bekerja menurut objeknya, atau ilmu statistik bekerja menurut
apa adanya.
3)
Bersifat
universal, yang dimaksud bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang
garapan statistika tidaklah sempit. Dapat digunakan dalam hampir semua cabang
kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam mempelajari perbedaan antara ilmu
statistik dengan ilmu yang lainnya pembaca diharapkan dapat membedakannya.
B.
Fungsi dan
peranan statistik
Statistik
digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang
cara-cara pegumpulan data, analisis dan penafsiran data.
1.
Statistik menggambarkan data dalam
bentuk tertentu.
2.
Statistik dapat menyederhanakan data
yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti.
3.
Statistik merupakan teknik untuk
membuat pertandingan.
4.
Statistik dapat memperluas pengalaman
individu.
5.
Statistik dapat mengukur besaran
dari suatu gejala.
6.
Statistik dapat menentukan sebab
akibat.
Sedangkan peranan statistik yakni
untuk :
1.
Membantu penelitian dalam
menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang
sesuai dengan objek yang ingin diteliti.
2.
Membantu peneliti untuk melihat ada
tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
3.
Membantu peneliti dalam menentukan
prediksi untuk waktu yang akan datang.
4.
Membantu peneliti dalam melakukan
interpretasi atas dasar yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14).
5.
Pemerintah menggunakan statistik
untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan merencanakan masa mendatang.
6.
Pimpinan menggunakannya untuk
pengangkatan pegawai baru, pembelian perangkat baru, perubahan sistem
pegawaian, dsb.
7.
Para pendidik sering menggunakannya
untuk melihat kedudukan siswa, prestasi belajar, efektivitas metoda
pembelajaran, atau media pembelajaran.
C. Pengertian Data Statistik
1.
Pengertian
Data Statistik
Data statistik adalah data
yang berwujud angka atau bilangan tapi tidak semua angka data statistik
karena untuk dapat disebut data-data statistik angka itu harus memenuhi
persyaratan tertentu yaitu bahwa angka tadi haruslah menunjukkan suatu ciri
dari suatu penelitian yang bersifat agregatif serta mencerminkan suatu kegiatan
dalam bilangan atau lapangan tertentu.
D. Penggolongan Data Statistik
1)
Penggolongan
data statistic berdasarkan sifatnya.
Ditijuan
dari segi sifat angkanya, data statistic dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu data kontiniyu yaitu data statistic yang angka-angkanya merupakan
deretan angka yang sambung menyambung dan data diskrit yaitu statistic
yang tidak mungkin berbentuk pecahan.
2)
Penggolongan
data statistic berdasarkan cara menyusun angkanya
a.
Data nominal
adalah data statistic yang menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan atau
klasifikasi tertentu. Data nominal juga sering disebut data hitungan, dikatakan
demikian karena data itu diperoleh dengan cara menghitung.
b.
Data ordinal
juga sering disebut data urutan yaitu data statistic yang cara menyusun
angkanya didasarkan atas urutan kedudukan atau ranking.
c.
Data
interval adalah data statistic dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-hal
yang sedang diselediki atau dipersoalkan.
3)
Penggolongan
data statistic berdasarkan bentuk angkanya
a.
Data tunggal
adalah data statistic yang masing-masing angkanya merupakan satu unit (satu
kesatuan) dengan kata lain data tunggal ialah data statistic yang
angka-angkanya tidak dikelompok-kelokpokkan.
b.
Data
kelompok adalah data statistic yang tiap-tiap unitnya terdiri dari sekelompok
angka.
4)
Penggolongan
data statistic berdasarkan sumbernya
a.
Data primer
adalah data statistic yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama.
b.
Data skunder
adalah data statistic yang diperoleh atau bersumber dari tangan kedua.
5) Penggolongan berdasarkan waktu
pengumpulannya.
a.
Data
seketika adalah data statistic yang mencerminkan keadaan pada satu waktu saja.
b.
Data urutan
waktu adalah data statistic yang mencerminkan keadaan atau perkembangan
mengenai sesuatu hal dari satu waktu ke waktu yang lain secara berurutan. Data
ini juga dikenal dengan istilah historical data.
E. Penyajian Data Statistik
Penyajian data merupakan
salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan, untuk penyajian data, data dapat kita bagi menjadi dua yaitu data
tunggal dan data berkelompok.
F. Cara membuat tabel distribusi frekuensi
1. Daftar Distribusi Frekuensi Tunggal
Buatlah daftar
distribusi frekuensi tunggal dari data tersebut.
Penyelesaian:
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa 4 keluarga tidak mempunyai anak, 13 keluarga mempunyai 1 anak, dan seterusnya. Selanjutnya, data tersebut disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, seperti Tabel berikut.
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa 4 keluarga tidak mempunyai anak, 13 keluarga mempunyai 1 anak, dan seterusnya. Selanjutnya, data tersebut disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, seperti Tabel berikut.
Contoh tabel distribusi frekuensi tunggal:
Untuk data yang sangat
besar, jika Anda menggunakan tabel distribusi frekuensi tunggal, akan diperoleh
tabel distribusi yang panjang. Oleh karena itu, data tersebut harus dikelompokkan
dalam kelas-kelas sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi kelompok.
Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi kelompok adalah sebagai berikut.
Langkah 1.
Jangkauan data (j) ditentukan, yaitu
datum terbesar dikurangi datum terkecil.
Langkah 2.
Tentukan banyaknya
kelas interval (k) yang diperlukan. Kelas interval adalah selang interval
tertentu yang membagi data menjadi beberapa kelompok. Biasanya seorang peneliti
harus mempertimbangkan banyaknya kelas interval. Umum nya, paling sedikit 4
kelas interval sampai paling banyak 20 kelas interval. Tetapi perlu diingat
bahwa tabel distribusi kelompok digunakan untuk mengungkap atau menekankan pola
dari kelompok. Terlalu sedikit atau terlalu banyak kelas interval akan
mengaburkan pola yang ada. Jadi, peneliti yang harus menentukan. Namun, ada
suatu cara yang ditemukan oleh H. A. Sturges pada tahun 1926, yaitu
dengan rumus:
dengan :
k = banyak kelas berupa
bilangan bulat, dan
n = banyaknya data.
n = banyaknya data.
Misalkan, n = 90 maka
banyaknya kelas: k = 1 + 3,3 log 90 = 1 + 3,3 [1,9542] = 7,449
Oleh karena k harus bilangan bulat, banyaknya kelas adalah 7 atau 8.
Urutan kelas interval dimulai dari datum terkecil yang disusun hingga datum terbesar.
Oleh karena k harus bilangan bulat, banyaknya kelas adalah 7 atau 8.
Urutan kelas interval dimulai dari datum terkecil yang disusun hingga datum terbesar.
Langkah 3.
Panjang kelas interval
(p) ditentukan dengan persamaan:
Nilai p harus
disesuaikan dengan ketelitian data. Jika data teliti sampai satuan, nilai p
juga harus satuan. p juga harus teliti sampai satu desimal.
Untuk data yang
ketelitiannya hingga satu tempat desimal,
Langkah 4.
Batas kelas interval
(batas bawah dan batas atas) ditentu kan. Batas bawah kelas pertama bisa
diambil sama dengan nilai datum terkecil atau nilai yang lebih kecil dari datum
terkecil. Akan tetapi, selisih batas bawah dan batas atas harus kurang dari
panjang kelas. Secara umum, bilangan di sebelah kiri dari bentuk a – b,
yaitu a disebut batas bawah dan bilangan di sebelah kanannya, yaitu b
disebut batas atas.
Secara konvensional,
batas bawah kelas dipilih sebagai kelipatan dari panjang kelas, namun ada juga
yang memilih batas atas kelas sebagai kelipatan dari panjang kelas.
Langkah 5.
Batas bawah nyata dan
batas atas nyata ditentukan. Batas bawah nyata disebut juga tepi bawah dan
batas atas nyata disebut juga tepi atas. Definisi tepi bawah dan tepi
atas adalah sebagai berikut.
Jika data teliti hingga
satuan maka:
1. tepi bawah = batas bawah – 0,5 dan
2. tepi atas = batas atas + 0,5
Jika data teliti hingga
satu tempat desimal maka:
1. tepi bawah = batas bawah – 0,05 dan
2. tepi atas = batas atas + 0,05
Jika data teliti hingga
dua tempat desimal maka:
1. tepi bawah = batas bawah – 0,005 dan
2. tepi atas = batas atas + 0,005
Langkah 6.
Frekuensi dari setiap
kelas interval ditentukan. Dalam hal ini turusnya ditentukan terlebih dahulu.
Langkah 7.
Titik tengah interval (mid
point) ditentukan. Titik tengah atau nilai tengah disebut juga dengan
istilah tanda kelas (class mark), yaitu nilai rataan antara batas bawah
dan batas atas pada suatu kelas interval. Titik tengah dianggap sebagai wakil
dari nilai-nilai datum yang termasuk dalam suatu kelas interval. Titik tengah
dirumuskan oleh:
G. Penyajian
Data dalam Bentuk Grafik.
Penyajian dalam bentuk grafik/grafik
frekuensi, pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi
frekuensi karena dalam membuat grafik harus didasarkan pada tabel distribusi
frekuensi. Oleh karena itu, pembuatan tabel distribusi frekuensi harus tetap
dilakukan untuk membuat grafik frekuensi.
Penyajian data dalam bentuk grafik terlihat
lebih menarik karena data tersaji dalam bentuk visual. Gambar grafik frekuensi
yang banyak dipergunakan dalam metode statistik adalah histogram, polygon,
kurve dan garis (Burhan Nurgiyantoro, 2004:43-44).
1. Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari
distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram berupa petak-petak
empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas,
batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical
menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi
absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas (Drs. Ating Somantri,
2006:113).
contoh :
2. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi
dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan polygon berupa
garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari
masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas (Drs. Ating Somantri, 2006:114).
Contoh: Grafik Poligon Nilai Hasil
Ujian Matematika Siswa X-B Tahun 2013-2014
3. Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau
penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar polygon sering tidak rata karena
adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri mencerminkan
fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar
polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata
(Burhan Nurgiyantoro, 2004:49).
contoh: Grafik Kurve Pendekatan
Bernoulli untuk Utilitas.
4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk
menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias
turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam
grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar
menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu
diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis
vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi (Dr. Sugiyono,
2002:34).
Contoh : Perkembangan nilai ujian
matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut:
a. sajikan data dalam bentuk tabel
terlebih dahulu.
2. kemudian satu persatu masukkan
dalam grafik garis.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Pada penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Statistik
adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau
kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh sudjana (1995:2)
bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar
atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan.
2) Ilmu
statistik berbeda dengan ilmu pengetahuan lain, karena statistika sebagai ilmu
pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu :
a.
Selalu
bekerja dengan angka atau bilangan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya
memerlukan bahan keterangan yang sifatnya kuantitatif.
b. Bersifat
objektif, selalu bekerja menurut objeknya, atau ilmu statistik bekerja menurut
apa adanya.
c.
Statistika
bersifat universal, yang dimaksud bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan
bidang garapan statistika tidaklah sempit. Dapat digunakan dalam hampir semua
cabang kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam mempelajari perbedaan antara ilmu
statistik dengan ilmu yang lainnya pembaca diharapkan dapat membedakannya.
3) Peranan ilmu
statistika dalam bidang Informasi, perhitungan statistika modern banyak
dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa perhitungan hanya dapat dilakukan
oleh komputer berkecepatan tinggi, misalnya jaringan saraf tiruan. Revolusi
komputer telah membawa implikasi perkembangan statistika eksperimental dan
empirik.
Statistika memberikan alat analisis data bagi ilmu . Kegunaanya
bermacam-macam: mempelajari keragaman akibat pengukuran, mengendalikan proses,
merumuskan informasi dari data, dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan
data. Karena sifatnya yang objektif, seringkali merupakan satu-satunya alat
yang bisa diandalkan untuk keperluan-keperluan di atas.
4)
Peran ilmu
statistik dalam penelitian teknik sipil :
a.
Peranan ilmu
statistik dalam penyusunan model teoritis
b. Peran ilmu
statistik dalam perumusan
c.
Peranan ilmu
statistik dalam pengembangan alat pengambilan data
d. Perumusan
ilmu statistik dalam rancangan penelitian
e.
Peranan ilmu
statistik dalam penentuan sampel penelitian
f.
Peran ilmu
statistik dalam pengolahan dana analisis data
B.
SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan
mengenai materi ilmu statistik yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangan. Karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atas referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya di fakultas Ilmu Komputer
dan TI.
Disusun
Oleh: